“Aku memang pakai high heels setiap hari sejak kerja tahun 2002. Tidak hanya saat bekerja, tapi saat jalan-jalan ke mal, bahkan saat keluar malam hari aku juga selalu pakai high heels,” tutur Cathy ditemui okezone di Decanter Wine House, Plaza Kuningan, Jakarta, Selasa (13/7/2010).
Sebelum mengalami cidera, pemilik nama lengkap Catherine Sharon Gasnier ini termasuk selebriti yang cukup ketat menetapkan aturan dalam mengenakan sepatu high heels, termasuk tak akan mengenakan heels di bawah 12 sentimeter.
“Ada beberapa brand sepatu yang aku suka, karena koleksi sepatunya bisa membuat kita terlihat cantik tapi sakit, salah satunya adalah Louis Vuitton. Buat aku, sepatu yang haknya lebih tinggi, lebih bagus, makanya aku sering pakai yang 18 sentimeter, minimal 12 sentimeter. Di bawah ukuran itu, aku enggak mau pakai,” lanjutnya.
Namun, rasa sakit yang dialami kakak kandung aktris Julie Estelle ini dan anjuran dokter yang tak menyarankannya mengenakan high heels seharian, membuatnya beralih pada sepatu yang haknya lebih rendah atau sepasang sandal yang nyaman.
“Tapi sejak sakit, aku cari sepatu yang lebih pendek haknya, cari yang 5 sentimeter,” tambah Cathy.
Sama seperti selebriti Hollywood Cheryl Cole, Cathy pun rela menderita demi sepatu high heels yang membuatnya tampak cantik. Bahkan, ia pernah menerapkan moto “beauty is pain” dalam hidupnya.
“Dulu moto aku ‘beauty is pain darling’, tapi sekarang sudah berubah karena setelah berapa tahun mengenakan high heels berasa banget,” ujarnya.
Menghilangkan rasa sakit yang dideranya, Cathy pun gemar melakukan pijat refleksi untuk menghilangkan sakit dan melancarkan peredaran darah di area kaki. Kini, ia memilih sandal sebagai alternatif yang lebih baik dalam bergaya.
“Aku dulu refleksi biar aliran darahnya lancar, tapi sekarang kalau di rumah aku pakai sandal saja,” pungkasnya.
0 Response to "Kisah Cathy Sharon Dengan High Heels"
Post a Comment